Tanghulu, Camilan Manis Orang Tionghoa

Tanghulu, Camilan Manis Orang Tionghoa

Camilan manis asal Thionghoa atau yang dikenal sebagai tanghulu merupakan jajanan tradisional asal Tionghoa yang termasuk dalam street food populer dan terfavorit di sana.

Tanghulu menjadi populer di berbagai belahan dunia, termasuk Korea Selatan, ia menjadi salah satu makanan ringan yang sedang tren.

Tanghulu juga menjadi bagian dari budaya makanan di beberapa negara, seperti Jepang, dan sering dijumpai di pasar tradisional dan festival.

Sejarah Camilan Tanghulu

Tanghulu awalnya dikenal sebagai “bing tanghulu”, “bing” dalam bahasa Mandarin berarti “mencair” atau “jelas”. Jadi, “bing tanghulu” dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan sebagai “tanghulu yang jelas” atau “tanghulu yang mencair”.

Sejarah mencatat, bahwa tanghulu sudah ada sejak zaman Dinasti Song. Dinasti Song ini adalah salah satu dinasti di Tiongkok yang sudah ada sejak tahun 960 sampai tahun 1279. Tapi ada yang bilang bahwa tanghulu sudah ada sejak zaman Dinasti Liao yang dimulai pada tahun 916 hingga 1125. 

Tanghulu Camilan Manis dari Tionghoa

Camilan ini dibuat dari buah-buahan yang akan ditusuk dengan tusukan bambu dan disiram dengan gula pasir yang telah dicairkan. Setelah itu, buah-buahan tersebut yang telah dicelupkan perlu didiamkan selama beberapa saat hingga gulanya mengeras. 

Jenis buah yang dipakai bisa beragam, mulai dari buah strawberry, cherry, hawthorn, jeruk, nanas, kiwi, dan anggur.

Buah tersebut dipilih karena penampilan yang menarik, memilki warna yang cantik, rasa yang asam, dan kadar air yang sedikit.

Tanghulu memiliki tampilan yang menarik karena lapisan gula yang membuat camilan ini berkilap serta rasa manis dan asam dari buah yang digunakan.

Keunikan Tanghulu dari Tionghoa

Uniknya dari makanan ringan satu ini adalah, meski menggunakan campuran gula yang sudah dilelehkan, setiap gigitan bagian luar dari tanghulu keras dan renyah, sedangkan bagian dalam terasa sangat empuk dan terasa rasa buah yang tetap segar.

Makna dalam Tanghulu

Buah bulat dan merah ini dianggap orang China sebagai simbol keberuntungan, melambangkan kebersamaan karena kata “bulat” dalam bahasa China terdengar seperti “berkumpul”.

Seiring berjalannya waktu, manisan ini dipercayai bahwa dapat membawa kekayaan dan keberuntungan, sehingga menjadikannya semakin populer dalam perayaan keluarga dan makanan besar, khususnya pada saat perayaan Imlek.

Namun, perlu diketahui bahwa konsumsi tanghulu secara berlebihan tidak disarankan, karena dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti sakit gigi dan obesitas.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *